![]() |
| Foto : Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Posko Pengungsian Banjir Bandang |
Palembayan — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (18/12/2025). Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB dan berkunjung ke area pengungsian yang dipusatkan di SDN 05 Kayu Pasak.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menyapa dan berdialog dengan sekitar 300 pengungsi yang saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat. Di hadapan para pengungsi, Presiden menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat meskipun masih berada dalam kondisi sulit pascabencana.
“Saya berterima kasih. Saya lihat ibu-ibu dalam keadaan susah masih bisa menyambut saya dengan baik, anak-anak tetap gembira. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras,” ujar Presiden Prabowo saat meninjau posko pengungsian.
Presiden juga memperkenalkan sejumlah pejabat yang mendampinginya dalam kunjungan tersebut, di antaranya Kapolri, Panglima TNI, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Kabinet, Kapolda Sumbar, Serta Forkopimda Sumatera Barat.
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk terus bekerja keras memulihkan kondisi masyarakat terdampak bencana, termasuk dengan mempercepat pembangunan hunian sementara agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di tenda pengungsian.
Nagari Salareh Aia merupakan salah satu dari dua nagari di Kabupaten Agam yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang yang terjadi pada 25 November 2025. Selain Salareh Aia, wilayah Salareh Aia Timur juga mengalami kerusakan signifikan. Permukiman warga di kedua nagari tersebut yang berada di kawasan persawahan dan dikelilingi perkebunan sawit dilaporkan nyaris rata akibat terjangan banjir bandang.
Berdasarkan data sementara, banjir bandang tersebut mengakibatkan lebih dari 100 warga meninggal dunia. Hingga kini, sekitar 300 warga masih mengungsi dan bergantung pada bantuan di tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah dan relawan.(*)
