Notification

×

Iklan

Iklan

Beranda

Tag Terpopuler

Film Horor 'Gundik' Resmi Tayang di Bioskop, Tampilkan Teror Mistis Nyai Penguasa Pantai Selatan !

Minggu, Mei 25, 2025 | 15.49 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-25T09:11:37Z

 Editor : Redaksi BMN-- Minggu, 25 Mei 2025 | Pukul 15.48 Wib

Sumber Foto : Google 


BimantaraNews.com, Jakarta, 25 Mei 2025— Industri perfilman horor Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film terbaru berjudul Gundik, yang resmi tayang di bioskop nasional mulai minggu ini. Film ini menyuguhkan kisah mencekam tentang perampokan yang berubah menjadi teror mistis, dengan latar belakang budaya lokal yang kental.


Disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo, Gundik mengangkat kisah tentang sekelompok perampok yang memasuki rumah seorang perempuan simpanan pejabat yang dikenal dengan sebutan "Nyai". Tanpa disadari, Nyai ternyata adalah sosok siluman ular yang menjadi penguasa mistis di kawasan Pantai Selatan. Alur cerita yang memadukan unsur supranatural dan mitos lokal ini menjadi daya tarik utama film tersebut.


Menurut laporan Liputan6.com, film Gundik tidak hanya mengandalkan efek horor, tetapi juga mengangkat simbolisasi perempuan, kekuasaan, dan balas dendam dalam balutan kisah spiritual Jawa.


"Film ini menghadirkan suasana horor yang intens dengan kekayaan budaya lokal sebagai latar cerita. Gundik adalah sosok yang misterius namun kuat, mencerminkan kekuasaan perempuan dalam bingkai mistis," tulis Liputan6.com (diakses 25 Mei 2025).

 

Para pemeran dalam film ini termasuk Anindyya Amanda sebagai Nyai, serta aktor muda Rizky Fadillah dan Wulan Guritno yang memainkan peran penting dalam kisah perampokan yang berujung petaka.


Dari sisi sinematografi, Gundik menawarkan visual atmosferik yang gelap dan menyeramkan, memperkuat nuansa mistis yang menyelimuti jalan cerita. Pengambilan gambar dilakukan di berbagai lokasi angker di Pulau Jawa, termasuk di sekitar wilayah pesisir selatan yang terkenal dengan legenda Ratu Pantai Selatan.


Antusiasme Penonton dan Harapan Sutradara


Film ini mendapat sambutan positif dari penonton yang mengapresiasi keberanian sineas Indonesia mengangkat kisah mitos lokal secara segar dan berkelas.


"Kami berharap film ini bisa menjadi pintu untuk lebih banyak kisah horor lokal yang autentik dan tidak melulu mengandalkan jumpscare," ujar Dyan Sunu Prastowo dalam konferensi pers perilisan film di Jakarta.

 

Dengan durasi 108 menit, Gundik menjanjikan pengalaman menonton yang memacu adrenalin sekaligus menghadirkan refleksi atas sejarah, mitos, dan kekuasaan dalam budaya Jawa. ( red ) 

×
Berita Terbaru Update