Editor : BMN -Kamis, 29 Mei 2025 | Pukul. 19.54 Wib
Foto : KDM saat di acara Nganjang Ka Rakyat |
BMN, Subang - Kegiatan “Nganjang Ka Rakyat” yang digelar di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu malam (28/5/2025), berubah tegang setelah sekelompok suporter Persikas Subang membentangkan spanduk penolakan atas isu penjualan klub kebanggaan Subang tersebut.
Insiden yang terjadi di tengah ribuan warga dan tamu undangan penting, termasuk Sekda Jawa Barat, Bupati Subang, dan Wakil Bupati, sontak membuat Kang Dedi Mulyadi (KDM) naik pitam. Tokoh senior Jawa Barat itu berdiri dari tempat duduknya dan dengan nada tinggi memarahi para suporter yang diduga berasal dari kelompok Persikas Fans Menyapa KDM.
“Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas! Anak muda nggak punya otak kamu!” teriak KDM lantang dari atas panggung di dalam video viral yang beredar tersebut
Aksi pembentangan spanduk bertuliskan penolakan terhadap rencana penjualan Persikas terjadi di tengah sesi acara bertema suasana sedih dan reflektif. Seketika, suasana menjadi hening saat KDM berhenti bicara sejenak, lalu melanjutkan amarahnya.
“Saya tidak terima Anda! Saya cari kamu!” ujar KDM sambil menunjuk ke arah pendukung Persikas di kerumunan.
Dalam momen tersebut, KDM juga memerintahkan agar spanduk tersebut segera diturunkan dan pelaku pembentangan dicari. Ia menyatakan bahwa isu penjualan klub sepak bola seharusnya tidak dibawa ke forum rakyat seperti acara Nganjang Ka Rakyat, yang menurutnya ditujukan untuk menyerap aspirasi warga terkait kebutuhan dasar.
“Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik,” tegas Dedi, yang juga sempat menyindir mahalnya biaya operasional untuk klub profesional.
“Untuk masuk Liga 1 dan Liga 2 itu butuh dana besar. Tidak bisa Pemda Subang urus main bola, duitnya nggak cukup,” katanya lagi.
Menurut informasi yang dihimpun dari panitia dan beberapa saksi, aksi pembentangan spanduk oleh suporter ini diduga telah direncanakan sebelumnya. Mereka mengklaim sebagai representasi suara masyarakat pecinta sepak bola yang menolak rencana penjualan atau pemindahan Persikas Subang.
Meski polemik mengenai nasib Persikas terus bergulir di ruang publik, pihak manajemen klub hingga saat ini masih belum memberikan tanggapan resmi. (rid)