Kuansing, Riau – Festival Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali mencuri perhatian publik. Tak hanya di dalam negeri, keunikan tradisi balap perahu tradisional ini bahkan viral hingga ke tingkat internasional, terutama setelah video aksi seorang bocah “komando jalur” tersebar luas di media sosial.
Pacu Jalur, yang merupakan lomba dayung khas masyarakat Kuansing di Sungai Kuantan, tahun ini kembali digelar meriah dengan ratusan peserta dan ribuan penonton. Namun yang membuat festival tahun ini menjadi pusat perhatian adalah kehadiran seorang bocah kecil berpakaian adat lengkap, yang berdiri tegak di ujung perahu sambil memberikan aba-aba semangat penuh gaya khas kepada para pendayung. Aksi ini tak hanya mengundang decak kagum, tapi juga tawa dan kekaguman netizen internasional yang menyebutnya sebagai "komandan paling keren dari Indonesia".
Video tersebut pertama kali viral di media sosial TikTok dan Instagram, dibagikan oleh akun-akun hiburan seperti @vindes.official dan berbagai media digital lainnya. Dalam cuplikan berdurasi singkat itu, terlihat bocah laki-laki dengan tanjak (ikat kepala tradisional) memberikan gerakan semangat dengan gaya teatrikal yang disebut netizen “bak koreografer profesional”. Unggahan ini ditonton jutaan kali dan menuai komentar positif dari berbagai negara.
“Gerakan kecil dari seorang bocah ini justru yang membuat budaya kita semakin dikenal. Ini bukti bahwa kearifan lokal bisa mendunia melalui medium digital,” ujar Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam keterangannya kepada media, dikutip dari Kompas.com (5 Juli 2025).
Dari sisi budaya, Festival Pacu Jalur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kemendikbudristek sejak 2014. Tradisi ini memiliki nilai historis dan spiritual yang kuat bagi masyarakat Kuansing, di mana perahu-perahu panjang dihias dan dijalankan secara estafet oleh puluhan pendayung yang dipimpin oleh seorang "tukang pacu" serta "komando jalur" di bagian depan.
Menurut Budayawan Riau, Taufik Ikram Jamil, dalam wawancaranya dengan RiauPos.co, kehadiran anak-anak dalam tradisi ini merupakan bagian dari pelestarian budaya sejak dini. “Anak-anak yang ikut dalam jalur itu bukan sekadar simbol, tapi juga pewaris semangat dan identitas budaya Melayu,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kuansing menyambut antusias viralnya video tersebut sebagai momentum untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional. “Kami sedang mempersiapkan pendaftaran Festival Pacu Jalur dalam nominasi UNESCO untuk warisan budaya dunia,” kata Bupati Kuansing Suhardiman Amby kepada CNN Indonesia.
Festival Pacu Jalur tahun ini direncanakan puncaknya berlangsung pada Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara diperkirakan akan memadati kawasan tersebut.(Red)